Kelola
tingkat stress Anda. Stres yang berkepanjangan membuat kondisi tubuh tidak
baik. Bahkan, banyak system tubuh Anda akan merasakan efek samping dari stress.
Agar Anda dapat waspada, perhatikan pengaruh stres bagi sistem di tubuh seperti
dikutip dari She Knows berikut ini:
- Saraf. Stres
membuat saraf simpatik otak memberikan
sinyal pada kelenjar adrenal untuk mengeluarkan beberapa zat kimia kimia.
Misalnya epinefrin (adrenalin) dan kortisol. Kalau zat ini jumlahnya
berlebihan bisa merusak memori dan konsentrasi. Bisa
pula menyebabkan depresi.
- Endokrin.
Hormon stres dapat menyetimulasi liver untuk menghasilkan gula darah yang
berlebih. Kalau ini berlangsung dalam jangka lama, dikhawatirkan menyebabkan
penyakit diabetes tipe 2.
- Pernapasan. Orang
yang stress seringkalia bernapas lebih cepat, merasa napas berat, hingga
sesak. Jika terbiasa dengan kondisi ini, membuat Anda lebih gampang kena
infeksi saluran pernafasan atas.
- Kardiovaskular. Orang
diserang kecemasan atau stress, kerap merasakan detak jantung lebih
cepat. Tekanan darah ikut naik. Inilah salah satu faktor pemicu serangan
jantung, penyakit jantung, hingga stroke. Jika Anda pemilik kolesterol
tinggi, peluang terkena penyakit tersebut semakin tinggi dengan
menyempitnya pembuluh darah.
- Reproduksi. Buat
wanita, stress dapat memperpanjang atau memperpendek siklus menstruasi
Anda. Bisa pula membuatnya berhenti sama sekali, atau mengalami haid yang
lebih menyakitkan. Selain itu, bakteri vaginosis yang menyerang selama
kehamilan saat Anda stres, dapat meningkatkan potensi bayi mengalami asma atau
alergi di kemudian hari.
- Kekebalan
tubuh. Stres
jangka pendek dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam memerangi
berbagai infeksi. Tapi, kalau stres sudah keterlaluan, bisa memperlambat
penyembuhan luka, rentan terhadap infeksi, dan memburuknya kondisi kulit.
Misalnya terkena eksim, gatal-gatal, dan jerawat.
- Pencernaan. Stres
dapat menganggu pencernaan. Misalnya mengakibatkan mulut kering, gangguan
pencernaan, mual, gasthritis, dan merangsang otot-otot usus. Kadang dapat
menyebabkan diare atau sembelit. Kalau keadaan sudah kronis, meningkatkan
risiko iritasi usus, mulas parah, dan bisul.
- Muskuloskeletal. Stres
juga membawa pengaruh pada otot. Stres berkepanjangan menyebabkan sakit kepala dan
leher, bahu, dan nyeri punggung. Dalam keadaan kronis memicu osteoporosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar